| Nama | Kelas | Alamat | Telepon (0282) |
| Anggrek Hotel | Jasmine 1 | Jl. Anggrek 16,Sidakaya,Cilacap Selatan | 533835 |
| Arafah | Jasmine | Jln. Jend. Sudirman Cilacap | 533646 |
| Arimbi | Jasmine | Jln. Perintis Kemerdekaan No. 10 Cilacap | 541686 |
| Asri | Jasmine 1 | Jln. Rambutan No. 38 Cilacap | 534962 |
| Bhima Indah | Jasmine 2 | Jln. Bhima No. 105 Cilacap | 535568 |
| Cipto Arum | Jasmine 2 | Jln. Dr. Cipto Cilacap | 540842 |
| Damai | Jasmine | Jln. Rambutan No. 52 Cilacap | 534359 |
| Harnita Agung | Jasmine 2 | Jln. Gatot Subroto No. 88 Cilacap | 533876 |
| Husadha | Jasmine | Jln. Sirkaya No. 25 Cilacap | 533176 |
| Julias | Jasmine | Jln. Pemintalan No. 50 Cilacap | 533784 |
| Kebon Manis | Jasmine | Jln. Perintis Kemerdekaan No. 25 Cilacap | 545699 |
| Lima | Jasmine | Jln. Nangka Cilacap | 535346 |
| Marina | Jasmine 2 | Jln. Boedi Oetomo No. 99 Cilacap | 535533 |
| Meilias | Jln. MT. Haryono No. 71 Cilacap | 532393 | |
| Murni Losmen | Jasmine 1 | Jl. Pasar X 323 RT 05/1,Tambakreja,Cilacap Selatan | 532917 |
| Muslim Losmen | Jasmine 1 | Jl. Jend Sudirman 49,Tambakreja,Cilacap Selatan | 535488 |
| Pojok Losmen | Jasmine 1 | Jl. Pasar 4 RT 005/01,Sidakaya,Cilacap Selatan | 536102 |
| Ramayana | Jasmine 2 | Jln. Gatot Subroto No. 99 A Cilacap | 534315 |
| Santi Sanjaya | Jasmine 2 | Jln. Let. Jend. Suprapto Cilacap | 533781 |
| Saraswati | Jasmine 1 | Jln. Rajiman No. 55 Cilacap | 542938 |
| Sederhana | Jasmine | Jln. Flores No. 89 Cilacap | |
| Serayu Hotel | Jasmine 1 | Jl. Karang Kandri Raya 78 RT 3/3,Kesugihan | 543030 |
| Setia | Jasmine | Jln. Stasiun 11 Kroya | 494106 |
| Sidodadi | Jasmine | Jln. R. Haris Munandar 3 Kroya | 494267 |
| Srikandi Hotel | Jasmine 2 | Jl. Jend Gatot Subroto 78 RT 004/11,Sidanegara | 533722 |
| Srandil | Jasmine | Jln. Stasiun 54 Kroya | 494129 |
| Tanjung Permata | Jasmine | Jln. Tanjung Cilacap | 5384825 |
| Teluk Penyu | Jasmine 3 | Jln. Dr. Wahidin No. 42 – 57 Cilacap | 534304 |
| Tiga Hotel | Jasmine 1 | Jl. Mayjen Sutoyo 61 RT 003/03,Sidakaya, Cilacap | 533415 |
| Tjipto Rini | Jasmine | Jln. Boedi Oetomo No. 6 Cilacap | |
| Wijaya Inn | Jasmine | Jln. Perintis Kemerdekaan No. 149 Cilacap | |
| Wisma Griya Patra | Jasmine 2 | Jl. Ir H Juanda 2,Kebonmanis,Cilacap Utara | 534441 |
selamat Datang Di Pariwisata Cilacap
Jumat, 12 Mei 2017
Daftar penginapan di Cilacap
Kamis, 11 Mei 2017
Sabtu, 06 Mei 2017
Pantai Widarapayung
Pantai Widarapayung adalah objek
wisata pantai yang terletak di Desa Widarapayung, Kecamatan Binangun, Kabupaten
Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia.
Lokasinya sekitar 35 km ke arah timur dari Cilacap.
Pantai Widarapayung, selain menawarkan panorama yang
indah juga sangat baik untuk bermain selancar.
Kondisi pantai
Wilayah pantai
Widarapayung memang tidaklah terlalu luas, namun kondisi pantainya sangat
landai dengan dipagari pohon kelapa, sehingga membuat pantaisejuk.
Banyak pepohonan hijau pada bibir pantainya. Fasilitas yang ada cukup memadai
seperti MCK, tempat parkir, restoran, kolam renang, tempat pemandian dan
sebagainya.[3] Dengan
membayar tiket masuk sebesar Rp. 2500,00 per orang kita bisa menikmati
keindahan alam bumi cilacap timur ini. Biasanya pantai ini ramai pengunjung
pada saat hari Minggu atau libur nasional. Pada bulan puasa sendiri pantai ini
sangat ramai pengunjung, apalagi pada saat libur lebaran pengunjung bisa
dipastikan membludak.
Hutan Payau Cilacap
Hutan Payau
Cilacap adalah lahan rawa berisi tanaman mangrove seluar 10 hektar yang
dikelola oleh Perum Perhutani KPH Banyumas Barat
dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Cilacap, Jawa Tengah sebagai hutan pelindung
ekosistem di kawasan segara anakan. Hutan payau ini mulai dirintis pada
tahun 1978 namun
baru dijadikan hutan kota, berdasarkan keputusan Bupati Cilacap,
pada tanggal 2 Maret 2009. Hutan Payau Cilacap
juga digunakan sebagai tempat wisata lingkungan
Kondisi Hutan
Hutan payau berada
di Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten
Cilacap. Lokasinya berbatasan langsung dengan persawahan warga
sekitar. Namun dari Jalan Nusantara terdapat pintu gerbang khusus bagi para
wisatawan. Di hutan ini, sekarang sudah terdapat 15000 jenis pohon
yang terdiri dari tancang (bruguiera gymnorrhiza), api-api (avicennia
sp), bakau bandul (rhizophora mucronata) dan bakau
kacangan (rhizophora apiculata). Tanaman lain yang juga tertanam di
hutan ini adalah mangrove asosiasi seperti jeruju (acanthus
ilicifolius), waru dan ketapang (terminalia catappa). Sebagian
besar mangrove tersebut merupakan hasil penanaman yang dilakukan sejak
tahun 1978.
Dengan kerapatan yang cukup tinggi, mangrove-mangrove ini terlihat sangat lebat
di sepanjang walking track berada di sela-selanya, walaupun di
bagian belakang ujung jalan terdapat mangrove yang rusak karena ditebangi oleh
warga sekitar untuk dijadikan kayu bakar. Tetumbuhan yang berada di lahan rawa
ini mendapat suplai air payau dari sungai Lester yang langsung terhubung dengan
laut.
Keberadaan hutan
mangrove di hutan ini sangat berpengaruh positif bagi kelestarian ekosistem,
karena tanaman ini merupakan habitat bagi berbagai macam biota antara lain ikan
gelodok, ikan uca, udang pistol, dan ikan tanggal. Berbagai jenis burung juga
tinggal nyaman di reranting tanaman itu.
Benteng Pendem
Benteng Pendem
Cilacap (bahasa Belanda: Kustbatterij op de Landtong te Cilacap),
adalah benteng peninggalan Belanda di pesisir pantai Teluk Penyu kabupaten
Cilacap, Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 1861. Bangunan ini
merupakan bekas markas pertahanan tentara Hindia
Belanda yang dibangun di area seluas 6,5 hektare secara
bertahap selama 18 tahun, dari tahun 1861 hingga 1879. Benteng pendem sempat
tertutup tanah pesisir pantai dan tidak terurus. Benteng ini kemudian ditemukan
dan mulai digali pemerintah Cilacap tahun 1986. Saat ini,
pemerintah Kabupaten Cilacap menjadikan benteng ini
sebagai tempat wisata sejarah.
Sejarah
Benteng Pendem
dahulunya merupakan markas pertahanan tentara Belanda di Cilacap, Jawa Tengah yang
didesain oleh arsitek Belanda. Benteng ini difungsikan untuk menahan serangan
yang datang dari arah laut bersama dengan Benteng Karang Bolong, Benteng Klingker,
dan Benteng Cepiring. Benteng
Pendem digunakan hingga tahun 1942. Ketika perang melawan pasukan Jepang,
benteng ini berhasil dikuasai Jepang. Tahun 1945, Jepang meninggalkan
benteng ini karena kota Hiroshima dan Nagasaki dibom
oleh sekutu;
sehingga benteng ini diambil alih oleh TNI Banteng Loreng
Kesatuan Jawa Tengah. Dalam penguasaan TNI, benteng ini digunakan para pejuang
kemerdekaan berlatih perang dan pendaratan laut
Pulau Nusakambangan
Puau Nusakambangan adalah
sebuah pulau di Jawa Tengah yang
lebih dikenal sebagai tempat terletaknya beberapa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
berkeamanan tinggi di Indonesia. Meskipun secara geografis berdekatan dengan
wilayah Kabupaten Cilacap, pulau ini tidak masuk dalam
wilayah administratif Kabupaten Cilacap,
tetapi dimiliki oleh Kementerian Hukum dan HAM dan
tercatat dalam daftar pulau terluar Indonesia.
Lokasi
Untuk mencapai
pulau ini orang harus menyeberang dengan kapal feri dari pelabuhan khusus
yang dikelola oleh Kementerian Hukum dan HAM yaitu dari
Pelabuhan Sodong menyebrang ke Cilacap, Jawa Tengah selama kurang-lebih lima
menit dan bersandar di Pelabuhan feri Wijayapura di Cilacap. Feri penyebrangan
khusus ini juga di diawaki oleh petugas pemasyarakatan (pegawai Lapas), khusus
untuk kepentingan transportasi pemindahan narapidana dan juga melayani
kebutuhan tranportasi pegawai Lapas beserta keluarganya.
Pulau
Nusakambangan berstatus sebagai cagar alam, merupakan habitat bagi pohon-pohon
langka, namun banyak yang telah ditebang secara liar. Saat ini yang tersisa
kebanyakan adalah tumbuhan perdu, nipah, dan belukar. Kayu plahlar (Dipterocarpus litoralis)
yang hanya dapat ditemukan di pulau ini banyak dicuri karena setelah
dikeringkan, mempunyai kualitas yang setara dengan kayu meranti dari Kalimantan.
Secara
tradisional, penerus dinasti Kesultanan Mataram sering melakukan ritual
di pulau ini dan menjadikannya sebagai "hutan ritual". Di bagian
barat pulau, di sebuah gua yang terletak di areal hutan bakau, ada semacam
prasasti peninggalan zaman VOC[butuh rujukan].
Di ujung timur, di atas bukit karang, berdiri mercu suar Cimiring
dan benteng kecil
peninggalan Portugis. Berbagai macam tumbuhan khas ritual budaya Jawa
ditanam di sini. Nusakambangan tercatat sebagai pertahanan terakhir dari
tumbuhan wijayakusuma yang sejati. Dari sinilah
nama pulau ini berasal: Nusakambangan, yang berarti "pulau
bunga-bungaan".
Pantai Permisan
Pantai Permisan
adalah pantai yang yang terdapat di sebelah selatan Pulau Nusakambangan,
Kabupaten Cilacap,
Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya terletak di sebelah
selatan Lembaga Pemasyarakatan Permisan. Pantai Permisan ini masih sangat
alami, karena lokasi tersebt masih jarang dikunjungi oleh wisatawan. Pantai ini
memiliki pasir pantai putih yang dihiasi batu-batu karang kecil serta deburan
ombak laut selatan[2].
Pantai Permisan juga merupakan tempat penggodokan para prajurit agar mampu
menjaga dan membela keutuhan bangsa dan negara dari gangguan apapun baik besar
atau kecil yang kiranya mengganggu kedaulatan. Tekad dan kekokohan prajurit
tersebut disimbolkan sebagai salah satu atribut (Pisau Komando) yang
ditancapkan atau ditusukkan kedalam batu karang sehingga dari pantai tampak
pisau komando menancap dibatu karang
AKSES
Untuk menuju
pantai ini para pengunjung dan wisatwan harus menyebrang ke Pulau Nusakambangan
dari pelabuhan Lomanis ke pelabuhan Sodong dengan menggunakan kapal feri. Dari
pelabuhan barulah para pengunjung dapat menuju ke Pantai Permisan dengan
menggunakan transportasi darat. Jarak
waktu tempuh dari Pulau Jawa ke Nusakambangan hanya memakan waktu sekitar 10
menit saja untuk menyeberang sampai pulau tersebut. Memasuki gerbang Pantai
Permisan ini, wisatawan akan disambut dengan berdirinya sebuah gapura dengan
bertuliskan komando.
SEJARAH
Jika air pantai
surut akan terlihat berbagai simbol sosial sebagai bukti adanya Legenda Raja
Pakualaman yang mempunyai putri cantik yang terkena wabah penyakit yang bisa
sembuh dengan air mata kuda sembrani, maka Sang Raja mengirim utusan untuk
mendapatkan obat tersebut tapi selalu gagal yang pada akhirnya Sang Putri itu
sendiri berangkat dan karena kelelahan setelah perjalanan jauh. Dia
beristirahat dan mandi di pantai permisan lalu terseret ombak ketengah laut dan
terjepit di antara batu karang sehingga meninggal. Dari kejuhan hanya terlihat
sebagian anggota badannya tanpa busana, maka disitulah ada batu karang yang
menyerupai alat kelamin perempuan.
Pantai ini
dinamakan Permisan karena saat ada perompak yang mau berlabuh ke Nusakambangan
pantai itu tidak nampak. Namun, setelah perompak tersebut permisi kepada Sang
Baurekso Pulau Nusamkambangan barulah pantai ini nampak sehingga disebut
permisan.
Pantai Teluk Penyu
Teluk Penyu merupakan
kawasan pantai di selatan Kabupaten Cilacap,
utamanya sepanjang pesisir dari Kecamatan Cilacap Selatan yang lokasinya tidak
langsung berhubungan dengan Samudera India atau Indonesia karena dikelilingi
oleh Pulau Nusakambangan.
Pantai Teluk Penyu
berjarak 2 Km ke arah timur dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap dan
dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi. Teluk ini cukup memiliki
pemandangan yang indah dengan luas kira-kira 14 ha.
Area Teluk Penyu
yang biasa dikunjungi oleh para pengunjung (utamanya penduduk dan wisatawan
lokal) biasanya mulai dari pelabuhan perikanan Samudera dari hingga bibir
pantai yang biasa disebut Areal 70 (merujuk kepada sebutan masyarakat sekitar
terhadap kawasan tangki-tangki penimbunan bahan bakar dari PT Pertamina UP
IV) dimana para wisatawan atau pengunjung bisa melihat langsung Pulau Nusakambangan dari
bibir pantai.
Terdapat beraneka
kerajinan kerang dan souvenir lainnya yang dijual di sepanjang koridor jalan
masuk lokasi wisata ini. Kawasan wisata ini ramai dikunjungi pada waktu pagi
dan sore hari oleh para penduduk Kota Cilacap sedangkan
pada siang hari lebih banyak dikunjungi oleh para wisatawan lokal, utamanya
pada masa-masa libur sekolah atau pada hari-hari besar/libur. Di sekitar Teluk
Penyu terdapat benteng yang disebut Benteng Pendem.
Langganan:
Komentar (Atom)







